Sumber: goriau.com
Aksi segerombolan siswa STM yang ikut berdemo bersama para
mahasiswa di depan gedung DPR telah menghebohkan dunia sosmed (Selasa, 24/9/2019).
Banyak foto dan video yang beredar dan beberapa diantaranya menjadi
trending topic di Twitter dan
Facebook. Banyak netizen yang memperbincangkannya hingga menjadikannya meme
atau gambar kartun.
Kebanyakan netizen yang mengetahui berita ini mengungkapkan
rasa bangganya terhadap anak STM yang ikut aksi turun ke jalan dalam rangka
menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) di depan Gedung DPR.
“Banyak anak SMA dan STM di aksi tadi, bahkan hingga malam. Mereka
bertahan, kelompok mereka sangat solid, dan beberapa ada yang bantun peserta aksi
yang jatuh dan tumbang karena tembakan gas air mata. Saya salah satunya. Terima
kasih dan salam hormat untuk mereka semua.” Tulis salah satu netizen @andripst
yang juga saksi yang terlibat dalam aksi demo (Selasa, 24/9/2019).
Ternyata dibalik aksi anak STM dan SMA yang viral tersebut,
ada fakta menarik yang belum banyak diketahui oleh netizen.
Apa sajakah itu? Simak selengkapnya berikut ini!
Datang Berkelompok
Selain Andri (@andripst), Salman Al Fathan dari BEM FISIP UI
mengatakan bahwa gerombolan anak STM datang dan membantu para mahasiswa untuk
aksi demo tersebut.
Menurut keterangannya saat diwawancarai oleh Kompas.com pada
Rabu (25/9/2019), Salman mengatakan, "mereka datang di daerah sekitar JPO
yang deket gerbang DPR sebelah kanan,".
"Mereka gerombolan dan saling menyusul. Ada yang datang
jam 4 sore ada yang jam 5 sore. Satu rombongan, yang kemarin saya lihat, ada
sekitar 20 orang," ujarnya lagi.
Serangan Gas Air Mata
Bukan hal yang baru lagi, jika pasukan Bromob menggunakan gas
air mata untuk membubarkan aksi massa. Termasuk aksi demo yang dilakukan oleh
mahasiswa dan anak STM di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa
(24/9/2019).
Serangan gas air mata ini mengenai ratusan anak STM yang
turut aksi di fly over Slipi sekitar pukul 16.40 WIB. Meskipun terkena gas air
mata yang mampu membuat perih mata, gerombolan anak STM itu tidak bergeming.
Mereka terus melanjutkan aksinya.
Bahkan beberapa ada yang berani melemparkan berbagai benda yang
mereka temukan, seperti batu, petasan dan kembang api. Hal itu pun semakin
membuat ricuh suasana aksi tersebut.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon